Mengenal sosok Vandiko Gultom, Pria Kelahiran Kalimantan Selatan yang Jadi Pemimpin Samosir
TRIBUN-MEDAN.com - Vandiko Gultom merupakan seorang politikus muda yang kini menjabat sebagai Bupati Samosir periode 2021-2024.
Bersama wakilnya Martua Sitanggang, Vandiko Gultom maju di Pilkada serentak 2020 lalu dan keduanya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Samosir.
Sebelum mencalonkan diri sebagai bupati, Vandiko Gultom bekerja sebagai pegawai honorer di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Vandiko Gultom lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 16 Februari 1992 lalu. Saat ini Vandiko Gultom berusia 30 tahun.
Vandiko Gultom merupakan pura dari pasangan Ober Gultom dan Junita Panjaitan.
Ayahnya, Ober Gultom, merupakan seorang pejabat tinggi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.
Bupati Samosir kelahiran Banjarmasin ini merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Andrew dan tiga orang adik perempuan bernama Ersya, Diva, dan Pitta.
Vandiko Gultom mulai menempuh pendidikannya dengan masuk ke Sekolah Dasar Santa Maria di Waringin Barat pada tahun 1998.
Kemudian pada tahun 2004, ia melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di SMP Katolik Santo Paulus Palangkaraya.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama, pada tahun 2007, Vandiko Gultom menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di Santo Thomas di Medan.
Lulus SMA pada tahun 2010, Vandiko Gultom kemudian merantau ke Pulau Jawa.
Di sana ia menempuh pendidikan Sarjananya dengan mengambil jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Paa tahun 2016, Vandiko Gultom memperoleh gelar Sarjananya dengan menyelesaikan penelitian berjudul "Studi Kelayakan Perubahan Status Jalan Provinsi Menjadi Jalan Nasional Dengan Hirarki Arteri Primer Di Tinjau Dari Segi Ekonomi Pada Ruas Jalan Tele – Pangururan Kabupaten Samosir".
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama, pada tahun 2007, Vandiko Gultom menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di Santo Thomas di Medan.
Lulus SMA pada tahun 2010, Vandiko Gultom kemudian merantau ke Pulau Jawa.
Di sana ia menempuh pendidikan Sarjananya dengan mengambil jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Paa tahun 2016, Vandiko Gultom memperoleh gelar Sarjananya dengan menyelesaikan penelitian berjudul "Studi Kelayakan Perubahan Status Jalan Provinsi Menjadi Jalan Nasional Dengan Hirarki Arteri Primer Di Tinjau Dari Segi Ekonomi Pada Ruas Jalan Tele – Pangururan Kabupaten Samosir".
Tampaknya, sejak dulu pria yang kini menjadi bupati termuda tersebut sudah tertarik dengan kabupaten yang dipimpinnya saat ini.
Pada tahun 2019, Vandiko Gultom mulai mengumumkan rencana pencalonan dirinya sebagai calon Bupati Samosir.
Awanya, Vandiko Gultom memilih Raun Sitanggang, mantan birokrat yang bertugas di pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, sebagai pasangannya.
Namun, pada Juli 2020 lalu, Vandiko Gultom mengalihkan pilihannya ke Martua Sitanggang sebagai wakilnya dimana sebelumnya Martua berencana mencalonkan diri sebagai calon bupati.
Vandiko Gultom dan Martua Sitanggang pun akhirnya mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samosir pada September 2020 lalu.
Keduanya diusung oleh oleh enam partai, yakni Nasdem, PKB, Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, dan didukung oleh tiga partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Samosir, yakni PAN, Garuda, dan Perindo.
Saat masa kampanye, pasangan Vandiko dan Martua didukung beberapa tokoh kuat berdarah Batak lintas partai politik seperti Benny Pasaribu (Ketua KPPU RI periode 2007-2013), Jhoni Allen Marbun (salah satu pendiri Partai Demokrat), Lamhot Sinaga (anggota Dewan Perwakilan Rakyat fraksi Partai Golkar) dan Mangindar Simbolon (mantan Bupati Samosir).
Berdasarkan hasil hitung cepat, Vandiko dan Martua dinyatakan sebagai pemenang pilkada dengan memperoleh 41.806 suara atau 53,16 persen dari total suara.